twitter
rss

3 Aug

Parenting File

Beri Kesempatan Anak Memilih

HARI itu saya bersyukur bisa dipertemukan dengan seorang ibu. Pengalaman beliau mendidik anak membuat saya semakin mantap bahwa betapa pentingnya belajar menjadi orangtua. Beliau mulai menceritakan bagaimana mendidik anaknya ketika kecil dulu.

“Bangun, Nak. Saatnya mandi.Ibu sudah siapkan baju gantinya”, ujar sang ibu. Anak pertamanya ini bangun lalu menuju ke kamar mandi. Setelah mandi, lantas anak ini berganti baju.

“Ayo makan, Ibu sudah siapkan nasi goreng,” seru ibu seraya mengambilkan piring untuk anaknya. Hal demikian terus dilakukan ibu sejak anak pertamanya kecil hingga dewasa. Tak ada pilihan yang ditawarkan pada anaknya. Keputusan sudah dibuat ibu dan bapak.

“Dari mulai bangun tidur sampai anak ibu yang pertama ini tidur lagi, semua kegiatannya sudah ibu urus sedemikian rupa. Memang sejak kecil anak pertama ibu ini adalah anak yang baik. Penurut sekali kepada orangtua,” dengan suara lirih ia melanjutkan cerita.“Semua yang ibu dan bapak katakan selalu dia turuti. Namun, ibu baru menyadari ternyata setelah ia dewasa ibu malah semakin khawatir padanya.”

“Apa yang membuat Ibu khawatir?” saya bertanya padanya.

“Setelah dewasa anak ibu ini tetap penurut.Terhadap istrinya penurut.Dikantornya juga penurut baik kepada atasan maupun teman, kayaknya dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Sekarang ibu dan bapak menyesal ternyata ada yang salah dengan anak saya dan itu adalah kesalahan kami orangtua mendidik,” suaranya bergetar menahan kesedihan, penyesalan kepada anak pertamanya.

Begitulah. Orangtua dengan dalih begitu menyayangi anaknya, hingga segala sesuatunya orangtua yang pilihkan.
Tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa belajar menentukan pilihannya sendiri.
Sederhananya, memilih bajunya sendiri. Orangtua bisa menyiapkan beberapa baju, kemuadian keputusan baju mana yang akan dipakai diberikan kepada anak.
Memilih makanan. Memang repot, orangtua mesti menyiapkan beberapa jenis makanan. Biarkan anak memilih makanan apa yang akan dimakan.

Memperlakukan anak sebagai human being itu penting..!
Jika sejak dini kita ajarkan pada anak melalui kegiatan hari-hari bahwa hidup adalah pilihan.
Maka ketika dewasa ia akan belajar membuat keputusan mana pilihan yang akan diambilnya.

Anak juga manusia. Bukan benda yang tidak tahu apa-apa. Sehingga semua keputusan ada ditangan orangtua.

Anak bukan juga orang dewasa mini yang bisa bersikap sama sesuai keinginan orangtua.

Ketika orangtua memahami bahwa anak adalah manusia, maka orangtua akan memberikan informasi bahwa hidup kita ada aturannya.

Anak boleh memilih segala sesuatu dalam hidupnya yang sesuai dengan aturan yang sudah disiapkan Allah Sang Maha Pencipta.

Anak akan memahami bahwa dengan aturan maka hidupnya akan aman dan nyaman. Aturan hidup bagi seorang muslim adala Al-Quran. Dari Abi Hurairah RA, Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya kewajiban orangtua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni :
pertama, memberi nama ketika lahir.
Kedua, mendidiknya dengan Al-Quran dan
ketiga mengawinkan ketika menginjak dewasa.”

Membiarkan anak untuk memilih sejak kecil adalah sebuah keharusan.
Memilih, berarti mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Memilih berarti belajar untuk menghadapi suatu konsekuensi atas pilihannya
Memilih berarti mengajarkan anak Percaya diri

Kita sebagai orang tua berada di garis belakang untuk terus melihat dan memberikan perspektif akan pilihan-pilihannya hingga ia sendiri yang akan menentukan sendiri; apakah pilihannya pas atau tidak untuk dirinya. Allahu alam

10 May

Mengembangkan kecerdasan ruang dan bentuk (Cerdas Spasial) pada anak usia dini merupakan salah satu tujuan pengembangan kemampuan kognitif anak.

Pengembangan kognitif tidak selalu dalam bentuk angka, penambahan ataupun pengurangan saja.

Dengan mengenalkan aneka bentuk geometri anakpun dapat terstimulasi kecerdaaan kognitifnya.

Dengan bermain aneka bentuk geometri anak menjadi kreatif dalam menciptakan aneka bentuk benda yang ada disekitarnya...
Dan ini menjadi potensi besar untuk mereka berani membuat atau menciptakan sesuatu di masa yang akan datang.

Selain cerdas ruang, dengan kegiatan yang dilakukan bersama teman, permainan geometri mengasah kecerdasan sosial emosional anak, mereka berlatih berbagi, berempati dan bekerjasama dalam team.

Alhamdulillah, dengan kegiatan rutin mengenalkan aneka bentuk yang dilakukan di TKIT Insan Mulia, maka ketika IGTK mengadakan lomba geometri tingkat Kecamatan, 2 grup yang diutus berhasil meraih juara 1 dan 3, serta diutus untuk lomba tingkat Kota madya Jakarta Selatan.

Dengan latihan dan kekompakan team yang baik, Alhamdulillah kreasi team terpilih menjadi Juara 1 tingkat Jakarta Selatan...

Selamat anak-anakku...
Semoga pengalaman dan ilmu yang diperoleh dapat terus dikembangkan di masa yang akan datang.....

9 May

Bermain aiirrrr..... 

berrrrrrrr.... dingin... asyik basah...

Anak usia dini sangat senang dengan dunia air...
Karena ketika mereka bermain air, mereka merasakan sensani yang berbeda..
Dingin... basah... dapat berubah ubah bentuk dan kegiatan eksplorasi lainnya...

PAUD Insan Mulia yang pada awal Mei ini sedang mengenalkan tema Air...
Mengadakan eksplorasi tentang air yang sangat berhubungan dengan kehidupan anak sehari hari..
Apa saja sih manfaat, asal muasal, cara memakai air yang baik diajarkan sejak dini.

Sehingga anak anak dapat menghargai dan memanfaarkan air sebagai mana mestinya..

Naah dengan bereksplorasi berbagai kegiatan secara langsung, maka anak akan menemukan jawabannya sendiri tentang Air...

Yuuk kita lihat wajah wajah ceria dan semangat dari ananda tercinta....

1 May

Jakarta, 12 Maret & 29 April 2014
Bandar Udara Halim Perdana Kusuma
PAUD & TKIT Insan Mulia

Salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran Anak Usia Dini adalah mengenalkan langsung tema yang sedang diajarkan..

Dengan kunjungan edukasi ke Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, ananda mendapat pengalaman langsung yang luarrr biasa...

Mulai dari perjalanan yang menyenangkan, melihat langsung pesawat pesawat besar, memegang, memasuki, duduk di kursi pesawat, bertemu dengan teknisi, dan para tentara angkatan udara, melihat museum penerbangan, menonton filem penerbang...

anak menyerap secara langsung berbagai info yang mereka lihat, sentuh dan rasakan...

Keceriaan, kegembiraan terlihat jelas dari aktivitas mereka mulai dari berangkat sampai pulang...
Banyak pertanyaan yang diajukan...
Banyak ide yang dilontarkan...

Sungguh perjalanan edukasi membuka dan mengasah berbagai kecerdasan anak....

Selamat menikmati dokumentasi kegiatan ananda, ayah dan bunda...

27 Apr

Saat yang dinantikan tiba...
Jum'at, 25 April 2014
Seluruh murid, guru dan para bunda berhias dengan ide kreatif dengan tema Pakaian Tradisional dengan bahan alam dan daur ulang.

Terima kasih bunda telah berpartisipasi dalam acara ananda... Memasakkan jualan, membuat warung dan kostum yang sangat kreatif...

Ananda sangat menikmati kegiatan Market Day ini....