twitter
rss

Alhamdulillah, Udara cerah menaungi Jakarta pada hari Rabu 20 November 2013. Murid murid TKIT Insan Mulia sangat bersemangat datang ke sekolah. Subhanalloh...jam 7.30 hampir seluruh murid dari kelompok Pg sampai B sudah hadir di sekolah... ada apakah gerangan..

Ya...hari ini kita akan belajar langsung di alam terbuka. Dengan Tema "Lingkunganku" hari ini kita akan berkunjung ke Hutan Kota Tebet.
Naik angkot memanga asyik bersama teman teman..... sssst sampai ada yang ketiduran....oooh rupanya saking semangatnya bada subuh sudah bangun.. hebaaaat...luar biasa...

Nah,kita berkunjung ke Taman Honda di Hutan Kota Tebet....
Wooow....lihat hutannya luas, indah, asri, hijau dan banyak mainannya....

Langsung saja teman teman berlarian menikmati nyamannya Taman Hutan Kota....
Lalu berjalan bersama menyusuri taman, sambil menikmati sarana permainan yang ada...

Lihat kakak kakak kelas biru dengan semangat mencoba semua permainan.. seperti menaiki sepeda (walaupun kaki belum sampai di tanah...tapi tetap semangat ngegeossss....tarik mang...)

Wah...ada juga terapi kaki lho...batu batu kerikil yang disusun sedemikian rupa dapat menjadi terapi pijat refleksi sambil menikmati hijaunya taman....

Nah....ini dia yang mengasyikkan olahraga bergantung, joghing di tempat dan ada juga alat untuk menguatkan bahu...

Semua alat dicoba...semua bersemangat, berani dan sehaaaat tentunya...

Aduuuhh...lapar nih sesudah beraktivitas...makan yuuuk...eit jangan lupa mencuci tangan dan berdoa...

Ayah, Bunda...lihat sesudah makan langsung bermain bola...bermain kucing dan tikus, lalu menggambar dengan tema Hutan Kotaku...

Alhamdulillah..... semangat, aktif dan sehat....

Semoga menjadi pengalaman yang indah dan bermanfaat bagi calon pemimpin bangsa...

Indonesia tanah air kita diakui diseluruh dunia memiliki keaneka ragaman tumbuhan sayuran dan buah. Yang manfaatnya dirasakan langsung bagi manusia. Ada tanaman sebagai tanaman hias, tanaman obat, beraneka ragam yang dapat dimakan, ada pula tanaman yabg berfungsi sebagai penyaring zat berbahaya bagi tubuh dan penyejuk udara disekitarnya.
Hutan di Kalimantanpun diakui sebagai paru paru dunia..

Alhamdulillah pada hari Ahad 24 November 2013 Yayasan Insan Mulia Cendekia kembali mengajak warga disekitar Pengadegan untuk menghijaukan Pengadegan. Dimulai dengan penyuluhan oleh ibu Ida,S.Sos,yang merupakan pakar penghijauan. Disediakan aneka tanaman dan berbagai bibit tanaman. Dari nenek nenek, bapak bapak sampai anak anakpun berlomba menanam aneka tanaman.

Semoga langkah kecil ini dapat menyadarkan warga akan manfaat tanaman bagi diri sendiri dan lingkungannya....

Perlukah Mengajarkan Calistung di Usia Dini?

Kompas.com - Tak sedikit orangtua yang bangga dengan kemampuan balitanya dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung). Mereka yakin anak yang diajarkan kemampuan calistung sejak dini lebih pintar dari anak seusianya.

Di tambah lagi, kini semakin banyak sekolah dasar yang mensyaratkan calon siswanya punya kemampuan calistung, kendati hal itu sebenarnya dilarang. Karena khawatir anaknya tidak bisa masuk ke SD favorit, para orangtua pun berlomba-lomba mengajari anaknya calistung, antara lain dengan memilih playgroup atau TK yang menjamin balita mahir calistung sebagai persiapan masuk SD.
Apabila minat membaca dan menulis anak sudah muncul sejak dini mungkin proses mengajarkan calistung pada anak menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Namun faktanya kebanyakan anak baru benar-benar siap belajar membaca dan menulis di atas usia 5 tahun.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kemdikbud, Lydia Freyani Hawadi, seperti dikutip Kompas (12/1/12) pernah mengingatkan bahwa jenjang PAUD seharusnya tidak membebani anak dengan kemampuan calistung. Siswa baru boleh diajar calistung di SD.

Metode pendekatan di PAUD, kata Lydia, tidak didasarkan pada aspek kognitif, tetapi pada aspek motorik. Karena perkembangan anak usia 0-5 tahun masih terfokus pada aspek motorik, seharusnya metode pembelajarannya lebih menekankan pengembangan soft skill dengan cara bermain.

Lagipula, masa balita adalah masanya bermain dan bermain. Memaksakan anak melakukan sesuatu yang sebenarnya ia belum siap justru akan memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan, bahkan akhirnya muncul penolakan.

"Banyak orangtua yang memilih PAUD bukan yang berdampak bagus bagi perkembangan buah hatinya, tapi PAUD yang hasilnya dapat membanggakan orangtua. Yang terjadi, anak pun menjadi stres di usia dini," kata Paulin Sudwikatmono, principal KindyROO, sebuah sekolah bagi anak usia dini.

Ia menambahkan, karena terlalu fokus untuk diajarkan calistung pada usia yang sangat dini, anak-anak tidak berkembang secara alami sebagaimana mestinya karena di masa yang instan ini anak-anak dipacu untuk belajar dan tidak diberikan kesempatan untuk membangun fondasi yang kuat dan berkembang secara alami.

"Sebagai contoh, banyak orang tua yang merasa bahwa anak-anak tidak perlu merangkak lama dan memburu-burukan anak untuk berjalan. Atau juga anak tidak perlu distimulasi motorik halusnya seperti menstimulasi keterampilan tangan dan langsung mengajar anak untuk bisa menulis," katanya.

Akibatnya, ada anak yang sudah berumur 6 tahun tetapi anak tersebut tidak dapat menulis dengan baik atau tidak dapat menulis dalam jangka waktu yang lama karena tangan cepat letih.

Kemampuan merangkak pada anak sebenarnya juga memberikan stimulasi yang banyak terhadap anak tersebut, seperti menstimulasi konsentrasi, mata, koordinasi dan kekuatan otot tubuh. Tetapi karena diburu-buru untuk berjalan cepat dengan cara dititah atau menggunakan alat bantu berjalan (walker), anak-anak tersebut kehilangan kesempatan untuk distimulasi secara benar.

"Orang tua juga berpandangan bahwa anak-anak tidak perlu bermain lama. Jika anak terstimulasi dengan baik dan benar pada saat usia dini dan diberikan kesempatan untuk bermain, anak tersebut tidak akan menemui hambatan dalam belajar di kemudian hari dan anak tersebut distimulasi untuk menjadi lebih kreatif," paparnya.

Bermain yang terarah merupakan fondasi yang penting untuk menunjang kesempurnaan dalam kemampuan belajar di kemudian hari.

"Di KindyROO, kami memberikan arahan dan pengalaman kepada orang tua bagaimana cara menstimulasi anak dengan cara yang baik dan benar untuk menghindari kesulitan belajar di kemudian hari pada saaat mereka masuk usia sekolah," ujar Paulin.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, KindyROO mendidik orang tua dan anak agar setiap fase pekembangan dalam anak harus dilalui dan dikuasai. Anak tidak dipaksa secara instant untuk melakukan hal-hal yang tidak cocok untuk usianya.

Anak-anak juga harus diberikan waktu untuk berkembang secara alami dan diberikan waktu yang banyak untuk bermain secara terarah. Yang paling penting adalah anak-anak diberikan fondasi yang kuat dan otak distimulasi secara maksimal agar anak-anak siap menghadapi tantangan pada saat sekolah nanti.