twitter
rss

Dalam kitab Akhlaq al-Mu’min.....
Meneladani akhlaq Nabi SAW

Amr Khalid menceritakan ada seorang anak kecil di Kota Madinah. Namanya, Umair. Dia selalu membawa seekor burung untuk digunakan bermain-main. Nabi menamai burung ini Nughair.

Setiap kali melihat Umair, Nabi bertanya kepadanya....
“Wahai Umair, apa yang sedang dilakukan Nughair?”

Pada suatu hari, Rasulullah saw melihat Umair sedang menangis. Beliau bertanya kepadanya, “Mengapa kamu menangis wahai Umair?” Jawab Umair, “Wahai Rasulullah, Nughair sudah mati.”

 Selanjutnya, Rasulullah saw duduk sebentar bermain-main dengan Umair. Kebetulan, para sahabat Nabi sedang lewat dan mendapati Rasulullah saw sedang bermain-main dengan Umair.Nabi pun melihat mereka sambil berkata, “Nughair telah mati. Saya ingin bermain-main dengan Umair.”

Subhanallah, kisah yang sangat indah dan menakjubkan. Adalah Rasulullah saw yang memiliki akhlak paling sempurna sebagai pembawa rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Beliau masih memilik waktu untuk memberikan empatinya di sela-sela kesibukan menyampaikan pesan-pesan Allah SWT.

Kisah tersebut adalah contoh nyata bagaimana Rasulullah saw memberi teladan setiap orang tua mencurahkan dan mengajarkan kasih sayang kepada anak kecil.

 Rasulullah saw juga pernah bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak mau menyayangi yang kecil dari kami dan tidak mau mengetahui hak orang tua dari kami.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Anak kecil adalah aset bangsa dan negara. Mereka juga calon penerus lestarinya ajaran-ajaran agama ini.

Setiap orang tua wajib mencurahkan kepada setiap anaknya kasih sayang yang tulus.
 Bahkan, mewariskan dan mengajarkan kasih sayang kepada mereka dengan cara arif dan bijaksana.
Bangsa yang   adalah bangsa yang mau mencurahkan perhatian yang maksimal demi suksesnya anak-anak kecil kelak di kemudian hari.

Namun, dalam kesibukan yang terlalu padat kita sering kehilangan waktu untuk sekadar memberikan perhatian sebagaimana yang diteladankan Rasulullah di atas. Kelihatan remeh, tetapi sesungguhnya memiliki dampak yang cukup besar untuk masa depan anak-anak.

Anak-anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua atau lingkungan sekitar cenderung berperilaku negatif.
Bahkan, dapat mengalami kegagalan dalam kehidupan mereka karena tidak tahu bagaimana cara mencurahkan kasih sayang kepada sesama. 

Maka, dapat ditegaskan, sebagai manusia kita harus kembali pada fitrah sebagai manusia yang diciptakan untuk saling menyayangi. Wallahua’lam. 

Hikmah.Republika online

Anak kelompok B sedang bermain bersama.... melewati terowongan yang dibuat oleh teman- temannya...

Kegiatan di sentra Imajinasi...
Anak anak bermain drama...
Dengan tujuan mengembangkan sosial emosional anak dan kemampuan berbahasa...
Anak juga belajar untuk berani menyalurkan ide dan ekspresinya..

Sabtu,  11 Mei bertempat di aula kediaman bapak Adhyaksa Dault..
Diikuti 250 peserta dari orangtua se Pancoran..
Dan juga dihadiri oleh ibu Camat Pancoran dan ibu Lurah Pengadegan...
Disponsori oleh Bebelac,  majalah Ummi, Dancow,  Mayora dan lainnya....
Dengan panitia yang kompak dari komite.sekolah TKIT Insan Mulia...

Penting dan Perlu untuk ayah dan bunda dalam membesarkan buah hatinya....
InsyaAllah agar ananda menjadi anak- anak yang dekat dengan ayah dan bundanya

Kecerdasan Multipel, Mei 2013
Tahu kah Ibu bahwa ternyata si Kecil memiliki 8 jenis kecerdasan yang berperan penting dalam menyelesaikan setiap masalah dalam kehidupannya?  Teori mengenai kecerdasan multiple ini pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1970-an atau awal 1980-an oleh seorang psikolog bernama Howard Gardner.
Kedelapan kecerdasan itu adalah :
1. Kecerdasan bahasa (lingual) : kemampuan untuk menguraikan informasi yang didapat ke dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan.
2. Kecerdasan logis-matematis : kemampuan untuk mengembangkan persamaan, berhitung dan menyelesaikan masalah abstrak.
3. Kecerdasan ruang (spasial) : kemampuan untuk mengenal dan memanipulasi gambaran-gambaran ruang (tiga dimensi) yang luas maupun yang sangat kecil.
4. Kecerdasan musik : kemampuan untuk mengingat dan menginterpretasikan berbagai pola suara, atau mengekspresikan dalam bentuk bunyi, nada, melodi, irama.
5. Kecerdasan kinetik tubuh : kemampuan untuk menggunakan/mengolah tubuhnya sendiri untuk menghasilkan sesuatu atau menyelesaikan masalah.
6. Kecerdasan alami (natural) : kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan lingkungan, termasuk kemampuan untuk mengenali dan membedakan berbagai jenis tanaman, hewan, cuaca.
7. Kecerdasan interpersonal : kemampuan untuk mengenali dan memahami suasana hati, keinginan, motivasi dan niat/maksud orang lain, sehingga dapat melakukan penyesuaian dengan orang tersebut.
8. Kecerdasan intrapersonal : kemampuan untuk memahami dan mengenali diri sendiri, apa yang dapat dan ingin dilakukan.
Tugas kita bersama adalah mengamati apa sajakah kecerdasan yang dimiliki anak, dan memberikan rangsangan untuk mengasah dan membimbing berbagai kecerdasan tersebut, sehingga buah hati kita dapat tumbuh, berkembang dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya seoptimal mungkin dengan potensi yang di ilikinya... waLlohu a'lam